BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkenalan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta , konsep – konsep, atau
prinsip – prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari – hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah – masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak
berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI bahkan di PAUD diharapkan
ada penekanan pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat
suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana.
1.2 Tujuan
Pendidikan Perkenalan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari. Proses pembelajarannya menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah.
1.3 Manfaat
Perkenalan IPA diperlukan dalam kehidupan sehari – hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah – masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan Perkenalan IPA perlu dilakukan secara bijaksana
agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Perkenalan lmu Pengetahuan Alam (IPA)
Perkenalan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) atau sains (science) diambil dari kata latin scientia
yag arti adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu
Pengetahuan Alam atau sains, Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains
merupakan kumpulan pengetahuan dan proses
Sedang kan kuslan stone menyebutkan bahwa sains
adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan
pengetahuan itu
Ilmu Pengetahuan
Alam untuk anak – anak didefinisikan oleh Paolo dan Manen (dalam Carin, 1993 :
5) yang dikutif oleh Iskandar (1993)
diantaranya :
1. Mengamati apa yang terjadi
2. Mencoba memahami apa yang diamati
3. Mempergunakan pengetahuan baru untuk
meramalkan apa yang akan terjadi
4. Menguji ramalan – ramalan dibawah kondisi
– kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.
2.2
Lahirnya Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA)
Awal dari IPA
dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam, mencatatnya dan
kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada
hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin bertambah dengan
pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Dengan peningkatan daya
pikirannya, manusia akhirnya dapat melakukan eksperimen untuk membuktikan dan
mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan
kemampuan penalaran dengan eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
sebagai ilmu yang mantap. Pada mulanya ilmu pengetahuan timbul di Asia, meluas
ke Yunani. Kembali ke Asia di Timur Tengah, baru kemudian di Eropa. Untuk
memberikan gambaran tentang perkembangan ilmu pengetahuan alam berikut akan di
bahas berbagai pengetahuann yang dikenal manusia dan cara berpikirnya sejak
zaman kuno sampai zaman modern.
·
Zaman Kuno
Pengetahuan yang
dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan mengamati dan
membeda-bedakan dari hasil percobaanyang sifatnya spekulatif atau trial and
error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima apa adanya, belum ada usaha
untuk mencari asal usul dan sebab akibat dari segala sesuatu. Pada saat manusia
mulai mempunyai kemampuan menulis, membaca, dan berhitung, maka pengetahuan
yang terkumpul dicatat secara tertib.
·
Zaman Modern
Pengetahuan yang
tekumpul sejak zaman Yunani samapai pertengahan sudah banyak tetapi belum
tersusun secara sistematis dan belum dianalisis menurut jalan pikiran tertentu.
Kesimpulan yangdidapat, biasanya masah diwarnai oleh cara berpikir ahli
filsafat, agama,atau mistik. Setelah ditemukannya alat-alat yang makin sempurna
makadikembangkanlah metode eksperimen.
2.3
Perkenalan IPA Klasik dan IPA Modern
Banyak pendapat
tentang pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dicetuskan oleh para pakar.
Pendapat tersebut masing – masing berbeda karena pada umumnya berlandaskan atas
disiplin ilmu yang mereka tekuni. Pakar Fisika misalnya mendefinisikan bahwa
yang dimaksud IPA Klasik adalah perkembangan ilmu fisika sebelum abad XX,
sedangkan IPA Modern adalah perkembangan fisika setelah abad XX. Fisika modern
dimulai sejak saat munculnya teori Relativitas dari Einstein (1905), diikuti teori
radiasi oleh Max Planck (1910), sinar X oleh Rontgen (1923). Sedangkan IPA
Klasik mulai sejak awal sampai batas munculnya teori relativitas tersebut.
Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu saja,
namun IPA dapat dirinci lebih lanjut meliputi berbagai disiplin ilmu.
1.
IPA Klasik
Bila ditinjau
dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik umumnya
bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata.
Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
IPA Klasik
secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan juga ragi
tapai, meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa disadari
petani tersebut telah berkecipung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan
tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain,
pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama – sama kimia yang yang
telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi ikan asin, rending, dan telor
asin adalah merupakan hasil karya IPA Klasik. Petani pembuat / pengrajin sama
sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan hasil karyanya.
Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamali atau angker adalah merupakan usaha
untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh
dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh dimakan. Mereka tidak
melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan pengalaman dari
nenek moyangnya.
2.
IPA Modern
IPA Modern
muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan
yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning,
pengalengan ikan, buah – buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
fisika, kimia, biologi, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan
IPA yang telah dinikmati oleh manusia.
IPA Modern
diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah diserati
pengujian berulangkali sehingga diperoleh ilmu yang mantap baik untuk terapan
maupun ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA Modern, seperti pemanfaatan
energy matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk
transportasi, industry, rumah tangga yaitu pemanfaatan foton untuk menimbulkan
aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah
sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya
berprinsip pada titik focus lensa cekung. Dengan energy panas bumi dapat
diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk
menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organism,
seperti jerami, sisa tanam – tanaman lain, dan kotoran hewan yang diproses
dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas CH4,
CO2,H2S, yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses
di atas sering disebut sebagai energy Biogas.
2.4
Pengaruh IPA terhadap kehidupan sehari –
hari
Ilmu dalam
bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar atau murni,
IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan,dan teknologi mengkaji bahan
pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada aspek yang
dikajinya.
Menurut Amor et
al. (1988) ilmuan IPA dasar mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam
bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk
membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja.
Menurut White & Frederiksen (2000) IPA
dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang
memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah
laku alam.
Konsep – konsep
IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui
orang, keingintahuan itu menuntun kea rah mencari prinsip atau teori yang dapat
diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Pengkajian ini
merupakan pengkajian yang tidak bermaksud untuk mencari kondisi atau proses
optimal yang diharapkan, melainkan hanya untuk memenuhi penjelasan dari objek
(benda dan energi) dan peristiwa alam.
Adapun pengaruh IPA terhadap
kehidupan sehari – hari diantaranya :
Dapat
mengoptimalkan sumber daya yang tersedia disekotar kita Perubahan kehidupan
masa depan manusia yang lebih baik mudah, murah dan aman. Misalnya dengan
adanya internet, mobil, motor dan alat – alat industry yang serba canggih, obat
– obat pertanian yang semua itu adalah perkembangan IPA.
2.5
Pengaruh IPA terhadap
pembelajaran
a.
Pembelajaran bisa menarik
b.
Memberikan umpan balik yang
diperlukan dan dapat membantu siswa menemukan beberapa banyak telah mereka
pelajari
c.
Memperluas wawasan dan
pengalaman siswa
d.
Siswa lebih dapat aktif dan
proses belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru
2.6
Peranan IPA pada kehidupan
manusia
Menurut Nana Syaodih S (1997 : 67)
Menyatakan bahwa sejak dahulu
teknologi, sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi .Kecanggihan
teknologi tak pernah bisa lepas dari kehidupan kita sehari – hari karena dengan
teknologi semua kegiatan kita bisa menjadi lancer dan mudah.Tiap hari pasti
kecanggihan teknologi pasti terus da terus bertambah sehingga kita sebagai
manusia menjadi memiliki ketergantungan pada teknologi tersebut.Teknologi itu
sendiri dari Pemanfaatan ilmu IPA. Para ahli teknologi memanfaatkan ilmu IPA
dasar dari ilmu IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan alam.
·
Contoh pengenalan IPA dalam
proses alam (kehidupan)
1. Pertumbuha jagung
Mulai dari biji
sampai menjadi tanaman (pada tema tanaman)
2. Terjadinya hujan (pada tema air,api,udara)
3. Perkembangbiakan hewan (pada tema hewan)
BAB
III
PENUTUP
2.2
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentangsebab
dan akibat kejadian-kejadian yang ada di
alam ini yang diperolehlewat serangkaian proses yang sistematis yang terkait
dan tersusun secarateratur, berlaku umum (universal), melalui observasi dan
eksperimen yang telah dilakukan.
Pendidikan IPA merupakan bidang
interdisiplin antara IPA dengan ilmuPendidikan. Ilmu Pendidikan adalah ilmu
yang mempelajari proses pembentukan kepribadian manusia yang dirancang secaran
sadar dansistematis dalam proses interaksi antara pendidik dengan peserta
didik, baik dalam maupun di luar sekolah. Pendidikan IPA pada hakikatnya
merupakan penerapan teori pendidikandalam konteks IPA untuk tujuan pembelajaran.
Pendidikan IPA yang awalnya di pisah-pisahkan antara fisika, biologi
dankimianya diharapkan diajarkan secara utuh atau terpadu menjadi satu mata
pelajaran yaitu IPA. Ciri-ciri perkembangan pendidikan IPA di era globalisasi
yaitumenggunakan kurikilum berorientasi tujuan dalam bentuk kompetensi
ataustandar kompetensi pembelajaran aspek kognitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar