Senin, 10 Oktober 2016

Perkenalan ilmu pengetahuan alam

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Perkenalan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta , konsep – konsep, atau prinsip – prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari – hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah – masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI bahkan di PAUD diharapkan ada penekanan pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
1.2  Tujuan
Pendidikan Perkenalan  IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah.
1.3  Manfaat
Perkenalan IPA diperlukan dalam kehidupan sehari – hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah – masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan Perkenalan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Perkenalan lmu Pengetahuan Alam (IPA)
Perkenalan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains (science) diambil dari kata latin scientia yag arti adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau sains, Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses
Sedang kan kuslan stone menyebutkan bahwa sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu
Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak – anak didefinisikan oleh Paolo dan Manen (dalam Carin, 1993 : 5) yang dikutif oleh  Iskandar (1993) diantaranya :
1.     Mengamati apa yang terjadi
2.     Mencoba memahami apa yang diamati
3.     Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi
4.     Menguji ramalan – ramalan dibawah kondisi – kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.
2.2   Lahirnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Awal dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam, mencatatnya dan kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Dengan peningkatan daya pikirannya, manusia akhirnya dapat melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai ilmu yang mantap. Pada mulanya ilmu pengetahuan timbul di Asia, meluas ke Yunani. Kembali ke Asia di Timur Tengah, baru kemudian di Eropa. Untuk memberikan gambaran tentang perkembangan ilmu pengetahuan alam berikut akan di bahas berbagai pengetahuann yang dikenal manusia dan cara berpikirnya sejak zaman kuno sampai zaman modern.
·         Zaman Kuno
Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan mengamati dan membeda-bedakan dari hasil percobaanyang sifatnya spekulatif atau trial and error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima apa adanya, belum ada usaha untuk mencari asal usul dan sebab akibat dari segala sesuatu. Pada saat manusia mulai mempunyai kemampuan menulis, membaca, dan berhitung, maka pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib.

·         Zaman Modern
Pengetahuan yang tekumpul sejak zaman Yunani samapai pertengahan sudah banyak tetapi belum tersusun secara sistematis dan belum dianalisis menurut jalan pikiran tertentu. Kesimpulan yangdidapat, biasanya masah diwarnai oleh cara berpikir ahli filsafat, agama,atau mistik. Setelah ditemukannya alat-alat yang makin sempurna makadikembangkanlah metode eksperimen.
2.3    Perkenalan IPA Klasik dan IPA Modern
Banyak pendapat tentang pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dicetuskan oleh para pakar. Pendapat tersebut masing – masing berbeda karena pada umumnya berlandaskan atas disiplin ilmu yang mereka tekuni. Pakar Fisika misalnya mendefinisikan bahwa yang dimaksud IPA Klasik adalah perkembangan ilmu fisika sebelum abad XX, sedangkan IPA Modern adalah perkembangan fisika setelah abad XX. Fisika modern dimulai sejak saat munculnya teori Relativitas dari Einstein (1905), diikuti teori radiasi oleh Max Planck (1910), sinar X oleh Rontgen (1923). Sedangkan IPA Klasik mulai sejak awal sampai batas munculnya teori relativitas tersebut. Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu saja, namun IPA dapat dirinci lebih lanjut meliputi berbagai disiplin ilmu.
1.       IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
IPA Klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe dan juga ragi tapai, meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa disadari petani tersebut telah berkecipung dalam bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama – sama kimia yang yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi ikan asin, rending, dan telor asin adalah merupakan hasil karya IPA Klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan hasil karyanya. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamali atau angker adalah merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.
2.       IPA Modern
IPA Modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada. Proses canning, pengalengan ikan, buah – buahan, dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika, kimia, biologi, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia.
IPA Modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah diserati pengujian berulangkali sehingga diperoleh ilmu yang mantap baik untuk terapan maupun ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA Modern, seperti pemanfaatan energy matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industry, rumah tangga yaitu pemanfaatan foton untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik focus lensa cekung. Dengan energy panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organism, seperti jerami, sisa tanam – tanaman lain, dan kotoran hewan yang diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas CH4, CO2,H2S, yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energy Biogas.
2.4    Pengaruh IPA terhadap kehidupan sehari – hari 
Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan,dan teknologi mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada aspek yang dikajinya.
Menurut Amor et al. (1988) ilmuan IPA dasar mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja.
 Menurut White & Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku alam.
Konsep – konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui orang, keingintahuan itu menuntun kea rah mencari prinsip atau teori yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Pengkajian ini merupakan pengkajian yang tidak bermaksud untuk mencari kondisi atau proses optimal yang diharapkan, melainkan hanya untuk memenuhi penjelasan dari objek (benda dan energi) dan peristiwa alam.
            Adapun pengaruh IPA terhadap kehidupan sehari – hari diantaranya :
Dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia disekotar kita Perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik mudah, murah dan aman. Misalnya dengan adanya internet, mobil, motor dan alat – alat industry yang serba canggih, obat – obat pertanian yang semua itu adalah perkembangan IPA.
2.5   Pengaruh IPA terhadap pembelajaran
a.       Pembelajaran bisa menarik
b.      Memberikan umpan balik yang diperlukan dan dapat membantu siswa menemukan beberapa banyak telah mereka pelajari
c.       Memperluas wawasan dan pengalaman siswa
d.      Siswa lebih dapat aktif dan proses belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru


2.6   Peranan IPA pada kehidupan manusia
            Menurut Nana Syaodih S (1997 : 67)
            Menyatakan bahwa sejak dahulu teknologi, sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi .Kecanggihan teknologi tak pernah bisa lepas dari kehidupan kita sehari – hari karena dengan teknologi semua kegiatan kita bisa menjadi lancer dan mudah.Tiap hari pasti kecanggihan teknologi pasti terus da terus bertambah sehingga kita sebagai manusia menjadi memiliki ketergantungan pada teknologi tersebut.Teknologi itu sendiri dari Pemanfaatan ilmu IPA. Para ahli teknologi memanfaatkan ilmu IPA dasar dari ilmu IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan alam.
·    Contoh pengenalan IPA dalam proses alam (kehidupan)
1.     Pertumbuha jagung
Mulai dari biji sampai menjadi tanaman (pada tema tanaman)
2.     Terjadinya hujan (pada tema air,api,udara)
3.     Perkembangbiakan hewan (pada tema hewan)


BAB III
PENUTUP
2.2    Kesimpulan
            Dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentangsebab dan akibat  kejadian-kejadian yang ada di alam ini yang diperolehlewat serangkaian proses yang sistematis yang terkait dan tersusun secarateratur, berlaku umum (universal), melalui observasi dan eksperimen        yang telah dilakukan.
Pendidikan IPA merupakan bidang interdisiplin antara IPA dengan ilmuPendidikan. Ilmu Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses pembentukan kepribadian manusia yang dirancang secaran sadar dansistematis dalam proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik, baik dalam maupun di luar sekolah. Pendidikan IPA pada hakikatnya merupakan penerapan teori pendidikandalam konteks IPA untuk tujuan pembelajaran. Pendidikan IPA yang awalnya di pisah-pisahkan antara fisika, biologi dankimianya diharapkan diajarkan secara utuh atau terpadu menjadi satu mata pelajaran yaitu IPA. Ciri-ciri perkembangan pendidikan IPA di era globalisasi yaitumenggunakan kurikilum berorientasi tujuan dalam bentuk kompetensi ataustandar kompetensi pembelajaran aspek kognitif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog