Jumat, 22 Juli 2016

Modul KW Kelas X semester 1

BAB I
SIKAP DAN PRILAKU WIRAUSAHA

STANDAR KOMPETENSI                        :  
Mengaktulisasikan sikap dan perilaku wirausaha
KOMPETENSI DASAR                 : 
1.        Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha
2.        Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif (selalu ingin maju)
3.        Merumuskan Solusi Masalah
4.        Mengembangkan Semangat Wirausaha
INDIKATOR           
1.        Disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovasi, mandiri dan selalu bekerja dengan berprestasi
2.        Kebeberhasilan dan kegagalan wirausahawan   diidentifikasi berdasarkan sikap dan   perilakunya dalam keseharian
3.        Kerja prestatif (selalu ingin maju)
4.        Masalah diidentifikasi, dirumuskan dan dianalisis, dengan percaya diri
5.        Kecakapan mengolah informnasi, 
6.        Berpikir kreatif
7.        Kecakapan memecahkan masalah,
8.        Kecakapan bekerjasama dengan teman sekerja
9.        Alternatif perumusan solusi masalah berdasarkan hasil analisis
10.    Menciptakan daya saing sesuai dengan instrumen penilaian
11.    Menciptakan sikap selalu ingin maju sesuai dengan instrumen penilaian
12.    Meningkatkan sikap disiplin dan etos kerja dengan instrumen penilaian
13.    Menumbuhkan kreativitas dan inovatif siswa sesuai dengan instrumen penilaian 

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1.    Peserta didik dapat Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha
2.    Peserta didik dapat Mengerti dan menguasai Sikap perilaku prestatif  dalam kewirausahaan
3.    Peserta didik dapat Merumuskan Sulusi Masalah yang dihadapi dalam berwirausaha
4.    Peserta didik dapat Mengembangkan Sikap dalam berwirausaha

MATERI PEMBELAJARAN :
A. KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA
a. Kewirausahaan
1) Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship yang berar tiperilaku dinamis, berani  .pengambil risiko, reaktif, dan berkembang.
2) Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan mengenai sikap dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang berbakat dan berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah:
a)     Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
b)     Untuk membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul
c)     Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
d)     Untuk menumbuhkembangkan keselarasan dan mencintai kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
b.   Wirausaha
1) Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu entre renew yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum rnengetahui berapa harga barang itu akan dijual.
2) )Manfaat Wirausaha
Seperti kita ketahui, bahwa semakin lama pengangguran di Indonesia semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena sempitnya lapangan pekerjaan yang ada, sedangkan tenaga kerja semakin lama semakin bertambah banyak. Dengan adanya kondisi seperti ini diharapkan muncul wirausaha-wirausaha baru, karena dengan adanya wirausaha merupakan potensi pembangunan baik dalam jumlah maupun kualitas para wirausaha itu sendiri.
3) Keuntungan dan Kelemahan Berwirausaha
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan berwirausaha di antaranya:
a) Keuntungan berwirausaha
(1)  Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal.
(2)  Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh.
(3)  Terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha.
(4)  Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki
b) Kelemahan berwirausaha
(1) Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
(2) Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan risiko yang sangat besar.
(3) Tanggung jawabnya sangat besar dan berat.
4) Sasaran dan Asas Kewirausahaan
Dalam berwirausaha pasti memiliki sasaran yang ingin dicapai serta asas untuk tercapainya tujuan.
a) Sasaran kewirausahaan adalah:
(1)  Para generasi muda pada umumnya, anak-anak putus sekolah dan para calon wirausaha.
(2)  Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil.
(3)  Organisasi profesi dan kelompok-kelompok masyarakat.
b) Asas kewirausahaan adalah sebagai berikut.
(1)  Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
(2)  Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.
(3)  Kemampuan berpikir, bertindak kreatif, dan inovatif.
(4)  Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.
5) Ruang Lingkup Kewirausahaan
Dalam berwirausaha banyak sekali bidang-bidang yang harus digeluti di antaranya adalah:
a)   Lapangan pemberi jasa: pedagang perantara, pemberi kredit atau perbankan, pengusaha angkutan, pengusaha birojasa travel pariwisata, pengusaha asuransi, dan lain sebagainya.
b)   Lapangan perdagangan:pedagang besar, pedagang menengah, dan pedagang kecil.
c)   Lapangan agraris: pertanian (tanaman berumur pendek dan berumur panjang), perkebunan, dan kehutanan.
d)   Lapangan perikanan: pemeliharaan ikan, penetasan ikan, makanan ikan, dan pengangkutan ikan.
e)   Lapangan peternakan: peternakan ayam, sapi dan lain-lain.
f)    Lapangan perindustrian: industri tekstil, industri kerajinan tangan dan lain-lain.
g)   Lapangan pertambangan dan energi.
6) Profil Kewirausahaan
Roopke, 1995, mengelompokkan kewirausahaan berdasarkan perannya, yaitu:
a) Kewirausahaan rutin
Wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Menghasilkan barang, pasar dan teknologi. Dibayar dalam bentuk gaji.
b) Kewirausahaan arbitrase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan ini tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi.
c) Wirausaha inovatif
Wirausaha yang menghasilkan ide-ide dan kreasi baru yang berbeda.
7) Pengelompokkan kewirausahaan
Pengelompokkan kewirausahaan berdasarkan intensitas pekerjaan dan status (Zimerer,1996):
a)   Part time Entrepreneur
     Wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu saja sebagai hobi. Kegiatan bisnis biasanya hanya bersifat sampingan.
b)   Home-base New Ventures
     Usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggalnya.
c)   Family Own Business
     Usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun temurun.
d)   Copreneurs
            Usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerjasama sebagai pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama.
1.     Karakteristik Wirausaha
Karakteristik  adalah sesuatu  an berhub ...an den an watak, .erilaku, tabiat/sikap seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.  Karakteris wirausaha biasanya dapat dilihat pada waktu mereka berkomunikasi untuk mengumpulkan suatu informasi atau pada waktu menjalin hubungan dengan para relasi bisnisnya.
a. Komitmen Tinggi
     Seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi. Dalam pengertiannya komitmen diartikan sebagai berpegang teguh. Seseorang memiliki komitmen tinggi berarti setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaan, is memiliki sikap yang tegas, dan konsisten.
b. Sikap Jujur dan Selalu Incjin Maju dalam Berwirauarta
     Sikap jujur dalam berwirausaha adalah mau dan mampu mengatakan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jika diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat, apabila berkata selalu benar, dan apabila berjanji tidak mengingkari.
c. Sikap dan Perilaku  Disiplin
     Disiplin berasal dari bahasa lnggris disciple yang berarti pengikut atau rhurid. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.
Menurut S. Nasution (1972:63), disiplin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan yang harus dicapai, dilarang atau diharuskan.
     Disiplin yang baik tidak akan tercapai apabila tingkah laku seseorang terlampau dikendalikan oleh bermacam-macam peraturan dan tindakan. Sikap disiplin mestinya tumbuh sendiri dalam diri seseorang yang merasa terpanggil.
d. Inovatif
     Seorang wirausaha yang selalu ingin berhasil dalam menjalankan perusahaannya harus selalu bisa menciptakan inovasi-inovasi yang baru. Seorang wirausahawan yang kreatif dan inovatif akan mampu menyesuaikan din dengan situasi dan kondisi bisnis pada zaman sekarang. Seorang wirausahawan yang inovatif akan selalu menciptakan produk-produk yang baru untuk kemajuan usahanya. . . . •
e. Kreativitas
     Menurut Wollfolk (1984), kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan suatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan masalah secara umum pengertian kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru atau produk baru. Kreativitas adalah kemampuan seseoranq untuk melahirkan sesuatu yang baru, balk berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
f. Mandiri dan Realistis
     Kunci keberhasilan wirausaha terletak pada sikap mandiri dan ide-idenya yang realistis. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk bersikap mandiri.  Dalam melaksanakan fungsinya seoran wirausaha harus selalu erca a .ada dirinya selalu percaya pada ide an 1(emam u nn a sendiri dan tidak bisa dipengaruhi oleh pendapat orang lain.
2.    Mengidentifikasi dan Menerapkan 10 (sepuluh) Keberhasilan dan Kegagalan Seorang Berdasarkan Karakteristik Wirausaha
a. Mengidentifikasi Keberhasilan Usaha
Seorang wirausaha yang ingin sukses atau berhasil dalam menjalankan usahanya ia harus selalu bekerja keras, disiplin, mandiri realistis, prestatif dan Temiliki komitmen tinggi. Seorang wirausaha yang memiliki kemauan keras dan penuh disiplin kuat menggerakkan motivasi untuk bekerja secara sungguh-sungguh. Mereka harus tahan dalam segala penderitaan dan selalu berjuang untuk selalu memperbaiki nasibnya. Menurut Murphy dan Peck, guna mencapai sukses dalam karier sesesorang harus selalu dimulai dengan kerja keras.
b. Ciri-ciri Kewirausahaan Sukses
Menjadi wirausaha profesional harus memenuhi kriteria ketangguhan. Adapun ciri dari kedua kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
a)   Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah.
b)   Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
c)   Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (danpengusahanya) serta meningkatkarkemampuan dengan sistem pengendalian intern. d). Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutamadengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.
e)  Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha menghindarinya.
f)  Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan negara.
g)  Antisipasif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan.
h)  Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
i)   Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui inovasi di berbagai bidang.
c.Perilaku Kewirausahaan Sukses
Keberhasilan seorang wirausaha biasanya erat kaitannya dengan sikap dan perilaku sebagai berikut.
a)     Sikap jujur
Seorang wirausahawan harus memiliki penalaran yang tinggi serta jujur terhadap dirinya sendiri. Sebab dengan berperilaku jujur terhadap dirinya sendiri akan membuat hati tenang dan jernih. Dengan pikiran yang tenang dan jernih akan membuat seseorang dapat menuangkan ide-ide serta rencana yang matang sehingga akan menunjang keberhasilan wirausahawan. Selain jujur terhadap dirinya sendiri, seorang wirausaha hendaknya juga jujur terhadap orang lain seperti relasi, pelanggan, para karyawan dan pihak-pihak yang terkait. Kejujuran adalah modal utama dalam berusaha, dengan berperilaku jujur pada orang lain maka seorang wirausaha tersebut akan dipercaya oleh banyak pihak, sehingga setiap tawaran, negosiasi atau kerjasama dengan perusahaan lain akan selalu mendapat sambutan yang baik.
b)     Disiplin dan berani
Seorang wirausahawan harus berani dan disiplin dalam melaksanakan tugasnya dan tanggungjawabnya. Berani dan disiplin berbuat sesuatu berkat pengalaman dan pengetahuannya. Bakat seseorang bisa merupakan bawaan seseorang sejak lahir. Pengalaman bisa diperoleh melalui suatu uji coba atau pun belajar dari lingkungan di sekitarnya. Sedangkan pengetahuan bisa diperoleh dari buku maupun dari jalur pendidikan formal/nonformal.
Seseorang yang berani dan disiplin berbuat bisa juga karena adanya fasilitas dan keyakinan yang ada pada dirinya. Keyakinan diri seseorang bisa muncul karena adanya rasa percaya did dan pengalaman serta pengetahuan yang dimilikinya.
c)     Kreatif dan inovatif
Seorang wirausaha yang berhasil selalu berupaya untuk selalu mencari dan menemukan hal-hal yang baru untuk memperbaiki kualitas produknya. Meraka selalu berusaha untuk menemukan ide-ide yang baru atau hal-hal yang baru dan bisa menguntungkan usahanya dan mereka juga selalu berusaha untuk mengembangkan produk yang dihasilkan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
d)     Mandiri dan realistis
Seorang wirausaha harus selalu bisa menerima dirinya sendiri dan orang lain pa adanya. la harus selalu bersikap pantang mundur dalam menghadapi sesuatu kendati ada kekurangan. Seorang wirausaha apabila ingin berhasil selalu dapat
memimpin bawahannya dengan baik, member' contoh, dan teladan yang baik. ,
b. Mengidentifikasi Kegagalan Berdasarkan Karakteristik Wirausaha
Di samping keberhasilan dalam berwirausaha apabila tidak berhati-hati akan menyebabkan wirausaha tersebut mengalami kegagalan.
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003: 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
1)      TidaKkompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau Tidak memiliki kemampuan dan  • - n.etahuan rten•elola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2)      Kuran ber en alaman balk dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan menge ola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3)      Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4)      Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5)      Lokasi an kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan ce er asaan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6)      Kurangnya perigawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Ku rang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7)      Sikap yang kurang sungguh-sunggl lam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
8)      Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang slap mengtladapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Selain tidak menerapkan sikap/perilaku di atas, kegagalan dalam berwirausaha juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang lain. Adapun faktor-faktor lain yang bisa rnenyebabkan wirausaha tersebut mengalami kegagalan adalah sebagai berikut:
1)   Tidak adanya perencanaan yang matang Perencanaan sangat penting bagi seorang wirausaha untuk menjalankan kegiatan­kegiatannya, tanpa adanya perencanaan yang matang ibarat orang berjalan tanpa petunjuk atau peta. Sehingga perencanaan yang dibuat secara asal-asalan dan tergesa-gesa bisa menyebabkan kegagalan dan berwirausaha.
2)  Bakat yang tidak cocok
Bakat merupakan suatu pembawaan yang dibawa manusia. Seseorang yang menekuni suatu bidang usaha tertentu mengalami kegagalan karena bidang yang ditekuninya tidak sesuai dengan bakatnya.
3)  Kurang pengalaman
Pengalaman adalah salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha. Dalam pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik. Seorang wirausaha yang tidak berpengalaman dalam bidang usahanya akan banyak menemui kegagalan karena kurang mengetahui kekurangan atau kelemahan bidang usahanya.
4)  Kurangnya modal
Modal sangat penting dalam menjalankan usaha, tidak adanya modal akan berpengaruh pada berhasil tidaknya usaha yang dijalankan. Kurangnya modal berakibat usaha yang dijalankan tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun.
5)  Lemahnya pemasaran
Usaha pemasaran sangat penting sekali bagi suatu perusahaan untuk mengenalkan barang­barang produksi perusahaan pada masyarakat. Kurangnya pemasaran berakibat barang­barang diproduksinya akan menumpuk dan tidak laku. Apabila barang yang diproduksinya tidak laku akan berakibat pada kegagalan berwirausaha.
6)  Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
Untuk menunjang keberhasilan wirausaha diperlukan etos kerja atau budaya kerja. Apabila dalam menjalankan usahanya tidak disertai dengan etos kerja yang tinggi akan terjadi kemunduran dan kalah dalam persaingan, sehingga lambat-laun akan menyebabkan kegagalan.

B. PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT PERILAKU KERJA PRESTATIF
Apabila ingin menjadi seorang wirausaha yang berhasil, is harus bekerja prestatif. Prestatif adalah suatu sikap dari seorang wirausaha, seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju dengan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya. Perilaku kerja prestatif adalah sikap dan perilaku ingin maju dalam segala bidang, khususnya kompetensi atau keahlian yang ditekuninya.
Wirausaha yang ingin sukses dan berhasil dalam usahanya harus bersikap dan berlaku positif. Berbuat dan bekerja secara perstatif adalah mereupakan modal dasr untuk keberhasilan wirausaha. Seorang wirausaha yang prestatif adalah seorang wirausaha yang selalu gigih dalam menghadapi pekerjaannya, menghadapi tantangan tanpa mengenal lelah.
Apabila karakteristik prestatif seorang wirausaha diterapkan di dalam dunia usaha, maka:
a.   Mereka akan memiliki tekad yang kuat dalam berusaha bukan karena terpaksa.
b.   Mereka akan mawas diri dan bertekad bulat untuk berusaha maju.
c.   Mereka berpikir ada kemungkinan gagal tetapi mereka tidak mengenal rasa takut.
d.   Mereka selalu berpikir positif, karena ingin berkreatif.
C. MENERAPKAN PERILAKU BELAJAR PRESTATIF
a. Penerapan Kesempatan Bekerja
Keterampilan dan keahlian para wirausahawan perlu ditingkatkan sehingga pengalihan bisnis swasta asing dapat beralih ke tangan wirausahawan swasta Indonesia. Untuk keperluan tersebut diperlukan semangat kerja yang tinggi prestatif, efektif, dan efisien. Dengan semangat kerja yang tinggi, prestatif, efektif, dan efisien diharapkan para wirausahawan dapat:
1)   Aktif dan kreatif daripada berpikir kritis.
2)   Kebiasaan mencari kerja harus diubah dengan menciptakan pekerjaan.
     Menanamkan perilaku bekerja yang prestatif, efektif, dan efisien perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan:
1)   Pembinaan dan pengembangan bekerja.
2)   Bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja.
3)   Memotivasi pekerja agar mau bekerja lebih aktif, kreatif, dan inovatif.
b. Proses Kerja Prestatif
Perilaku kerja prestatif dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Hal ini merupakan salah satu kemampuan manusia dapat mengaktualisasikan dirinya ke dalam lingkungan tempat is berada.
1)   Lingkungan keluarga
     Dalam lingkungan keluarga peranan orangtua menentukan pembentukan kerja prestatif `anak. Penanaman disiplin dan ketegasan orangtua dalam mendidik anak-anakanya akan memotivasi anak untuk berperilaku prestatif dalam menjalankan kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga. Perilaku kerja prestatif di lingkungan keluarga dapat dilihat pada pembagian dan pengaturan pekerjaan rumah secara proporsional pada setiap anggota keluarga.
2)   Lingkungan sekolah
     Pengaruh pola pikir prestatif tersebut berasal dari guru dan kawan-kawan sekolahnya. Contoh perilaku prestatif di lingkungan sekolah misalnya pemberian tugas pengamatan terhadap lingkungan dengan memberikan penilaian dan kesan sehingga siswa terbiasa berpikir, menganalisa dan selalu ingin maju.
3)   Lingkungan masyarakat
     Kegiatan-kegiatan dalam masyarakat, baik yang digerakkan oleh perorangan maupun lembaga kemasyarakatan banyak yang dapat membantu timbulnya kerja prestatif anggota masyarakatnya.
c. Falsafah Kerja Prestatif
Di bawah ini ada beberapa falsafah bekerja prestatif para wirausaha yang perlu dihayati.
1)      Hidup harus banyak belajar tentang dirinya sendiri.
2)      Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman.
3)      Kekuatan berusaha datang dari tindakannya sendiri.
4)      Resiko kegagalan selalu ada.
5)      Wirausaha harus menerima dan bertanggungjawab.
6)      Ada keberhasilan berusaha, setelah kegagalan.
7)      Wirausaha yang menghindari resiko rendah.
8)      Menjauhi resiko tinggi karena ingin berhasil.
9)      Harta terbesar bersikap positif di dalam usaha.
10)     Prestasi ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausaha sendiri.
11)     Kejarlah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.
12)    Terimalah apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahannya.
d. Perencanaan Perilaku Bekerja Prestatif
Dalam modul kewirausahaan yang disampaikan oleh Drs. Ikaputera Waspada, M.M perencanaan perilaku bekerja prestatif sebagai berikut:
1)  Masa inkubasi
      Kapanpun mengembangkan diri harus disesuaikan dengan bisnis yang cocok. Ide-ide dapat dikembangkan dan direncanakan dengan balk, sehingga perencanaan dapat dikembangkan dengan balk pula.
2)  Analisis sumber perencanaan
     Bila bekerja dilakukan dengan balk dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Artinya bekerja telah mengandung bahan-bahan yang sangat penting untuk perencanaanbekerja secara prestatif.
3)  Sasaran jelas, realitis dan menggairahkan
      Bekerja agar sesuai sasaran perlu direnungkan, dibayangkan, dan diidamkan semenarik mungkin, sehingga dapat menggairahkan semangat bekerja dan dapat dilakukan sesuai yang diharapkan.
4)  Hasil yang terukur
     Bekerja dengan sasaran perlu direnungkan, dibayangkan, dan diidamkan seefektif mungkin,sehingga dapat mendorong niat pelaku untuk bekerja dengan efisien.
e. Pentingnya Perilaku Bekerja Prestatif
Pentingnya menanamkan bekerja prestatif melalui latihan adalah:
1)      Menghargai cita-cita dan masa depan;
2)      Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif;
3)      Mengurangi pengawasan dalam bekerja;
4)      Terus menerus menambah ilmu pengetahuan;
5)      Mengembangkan rasa kesetiakawanan;
6)      Mengembangkan sikap yang positif;
7)      Mengembangkan kemampuan berprakarsa;
8)      Mengembangkan daya kreativitas;
9)      Efektif dan efisien dalam bekerja.

D. BENTUK-BENTUK KERJA PRESTATIF
Ciri khusus perilaku kerja prestatif adalah selalu ingin maju di segala bidang. Seorang wirausaha yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta memiliki keyakinan yang kuat dalam usahanya. Perilaku kerja yang prestatif dapat dilihat dalam sikap-sikap sebagai berikut:
a. Kerja lkhlas
Yaitu bekerja dengan bersungguh-sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang balk dan dilandasi dengan hati yang tulus. Adapun alasan-alasan yang mendorong seseorang untuk bekerja ikhlas adalah:
1)   Kebutuhan untuk berprestasi dalam bekerja.
2)   Pemilihan bidang usaha yang cocok dengan hobi/kesenangan wirausahawan.
3)   Memberikan pelayanan yang terbaik pada para konsumen.
4)   Memberikan pelayanan yang terbaik pada para konsumen.
     Sifat negatif yang harus dikurangi atau dihilangkan dari kepribadian wirausahawan antara lain:
1)  Cepat merasa puas diri.
2)  Cepat putus asa.
3)  Kurang bertanggung jawab.
4)  Terlalu berani dalam berwirausaha tanpa memperhitungkan risiko.
5)  Kurang bergaul.
6)  Memaksakan kehendak sendiri.
7)  Sangat pemalu dan pendiam.
8)  Bersikap sombong jika mendapat keberhasilan.
b. Kerja Mawas Terhadap Emosional
Yaitu bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan yang sedang melanda jiwanya.
c.Kerja Cerdas
Yaitu di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan risiko, mampu melihat peluang, dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan. Wirausahawan yang bekerja dengan cerdas dengan cerdas dalam menjalankan usahanya selain menggunakan modal fisik dan modal abstrak.
d.Kerja Keras
Yaitu bahwa dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau jika kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Seseorang wirausaha yang pekerja keras adalah seorang wirausaha yang dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak ataupun kesulitan yang dihadapi.
e.Kerja Tuntas
Yaitu dalam bekerja seorang wirausaha mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal. Agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan tuntas ada beberapa hal yang harus diperhaitkan, antara lain yaitu:
1)      Berusaha menghilangkan rasa malas.
2)      Yakin bahwa pekerjaannya selesai.
3)      Membuat manajemen waktu.
4)      Tidak menunda-nunda pekerjaan.
E. MENERAPKAN SIKAP KERJA PRESTATIF
a. Penerapan Kesempatan Kerja
Tujuan sikap kerja prestatif dapat diperoleh jika wirausahawan:
1)      Aktif dan kreatif daripada berpikir kritis, Yaitu harus dapat menciptakan sikap prestatif, efektif dan efisien serta mengembangkan daya cipta positif.
2)      Kebiasan mencari kerja yang diubah, yaitu selalu sibuk dan menerapkan perilaku pekerja prestatif dalam setiap kesempatan.
b. Kepercayaan dan keberanian bekerja
Cara menanamkan perilaku bekerja prestatif yang perlu diterapkan adalah:
1)     Pembinaan dan pengemabangan bekerja.
2)      Bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja.
3)      Memotivasi pekerjaan agar mau bekerja lebih aktif, kreatif dan inovatif

F. MASALAH
Masalah adalah segala sesuatu yang dapat menghambat tercapainya tujuan yang ingin dicapai, dan orang tersebut tidak mampu memecahkannya pada saat itu juga. Masalah yang ada dalam perusahaan ada masalah kecil dan masalah besar, ada juga r yang sifatnya kecil dan masalah besar, ada juga masalah yang sifatnya umum dan masalah ada masalah teknis dan masalah nonteknis. Salah satu tanggung jawab para wirausaha berusaha memecahkan masalah dalam usaha atau bisnis.
a. Jenis-jenis masalah yang sering dihadapi oleh seorang wirausaha yaitu:
1) Jenis masalah menurut asal-usulnya
a) Masalah yang berasal dari dalam organisasi perusahaan itu sendiri, misalnya:
(1) Menurunnya omzet penjualan.
(2) Kerusakan mesin-mesin kantor dan peralatannya.
(3) Kurangnya produktivitas tenaga kerja.
b) Masalah yang berasal dari luar organisasi perusahaan. Hal ini biasanya berkaitan c
(1)     Fluktuasi harga bahan baku dan pembantu.
(2)     Tingkat persaingan produk di pasar.
(3)     Gejolak ekonomi dan moneter.
(4)     Hubungan dengan para pelanggan dan relasi bisnis.
2) Jenis masalah menurut tingkat kesulitannya dalam perusahaan
Masalah ini dapat dibedakan menjadi:
a)   Masalah ringan, yaitu masalah-masalah yang dengan cepat dan mudah dapat: diatasi.
b)   Masalah sedang, yaitu masalah-masalah yang agak sulit pemecahannya membutuhkan waktu agak lama dalam mengatasinya.
c)   Masalah rumit/berat, yaitu masalah-masalah yang sulit atau bahkan sangat rum' dicarikan jalan keluarnya sehingga biasanya wirausahawan membutuhkan sebL. karena pemecahannya yang cukup lama.
b. Jenis masalah menurut waktu terjadinya. Masalah dapat dibedakan menjadi:
1)      Masalah yang bersifat rutin dan repetitif.
2)      Masalah serupa setiap kali muncul dan muncul kembali.
3)      Masalah yang datangnya tidak menentu.
2. Teknik Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan
Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dan akurat, seorang wirausahawan memo sumber informasi bisnis yang lengkap, akurat, dan dapat dipercaya. Dengan adanya sumber inf: dapat digunakan untuk pemecahan masalah dan Pembuatan keputusan.
Macam-macam informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah dalam pemt keputusan usaha di antaranya adalah:
a.   Informasi kuantitatif, berisi masukan nilai yang dapat dihitung misalnya masalah berat, jL. tekanan, temperatur.
b.   Informasi kualitatif, berisi masukan nilai yang dapat dirasa seperti perubahan produk. produk, panas, dingin.
c.   Informasi kontrol, misalnya pemberian petunjuk.
d.   Informasi simbol, misalnya petunjuk dalam rambu-rambu bisnis.
Kunci keberhasilan seorang wirausaha terletak pada cara mengelola informasi dan t terletak pada banyaknya informasi yang diperoleh. Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan rangka menunjang kebijakan usaha teridiri dari:
a. Sumber informasi data primer, adalah sumber informasi yang diperoleh wirausaha dar survei atau pendataan secara langsung pada:
1)  Pedagang perantara.
2)  Konsumen sendiri.
3)  Para penjual sendiri.
b. Sumber informasi data sekunder, ialah sumber informasi yang diperoleh wirausahawa. hasil survei data itu dapat berasal dari:
1)  Media massa.
2)  Pemerintah.
3)  Biro statistik.
4)  Perkumpulan dagang.
5)  Kadin
Dalam pemecahan masalah tidak selamanya menempuh pola kerja pikir yang teratur dan tetap. Langkah-langkah dalam pemecahan masalah yaitu:
a.   Menyadari dan merumuskan masalah.
b.   Mengkaji masalah dan merumuskan masalah.
c.   Mengumpulkan data-data.
d.   Interpretasi dan verifikasi data.
e.   Aplikasi kesimpulan.
G.PROSEDUR PEMECAHAN MASALAH
Adapun prosedur pemecahan masalah, dengan langkah-langkahnya dilaksanakan dengan menggunakan metode ilmiah sebagai berikut:
a.   Kenalilah persoalannya secara urnum.
b.   Rumuskan persoalan dengan tepat dan benar.
c.   ldentifikasikan persoalan utama yang ingin dipecahkan secara terkait.
d.   Tentukan fakta-fakta dan data-data penting yang berkaitan dengan masalah.
e.   Tentukan teori dan pendekatan pemecahan masalahnya.
f.    Pertimbangkanlah pelbagai kemungkinan jalan keluar dari problem tersebut.
g.   Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan balk.
h.   Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat.
H. LANGKAH BERPIKIR ILMIAH
Pada garis besarnya, pemikiran secara ilmiah dapat berlangsung di dalam memecahkan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a.   Merumuskan tujuan, keinginan, dan kebutuhan, balk untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
b.   Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan.
c.   Menghimpun informasi relevan yang berhubungan dengan masalah yang dipikirkan.
d.   Menghimpun fakta-fakta obyektif yang berhubungan dengan masalah yang dipikirkan.
e.   Mengolah fakta-fakta deengan pola berpikirtertentu, baik secara induktif maupun deduktif.
f.    Memilih alternatif yang dirasa paling tepat.
g.   Menguji alternatif itu dengan mempertimbangkan hukum sebab akibat.
h.   Menemukan dan meyakini gagasan.
i.    Mencetuskan gagasan itu, balk secara lisan maupun tulisan.
I. TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a. Membuat Keputusan (Decission Making)
Membuat keputusan adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Dalam dunia usaha teknik pengambilan keputusan itu sangat penting bagi wirausaha. Seorang wirausaha yang mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal mungkin is akan mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sewaktu muncul peluang-peluang bisnis. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun.
Dalam perusahaan besar biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan. Adapun pedoman untuk membuat keputusan adalah sebagai berikut.
1)      Tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
2)      Identifikasi bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta.
3)      Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan.
4)      Bersedia untuk mengambil tindakan yang agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
5)      Ambillah risiko yang sedang-sedang saja.
6)      Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang sekarang.
7)      Keputusan perlu diujicobakan dahulu.
Seorang wirausaha yang kreatif adalah seorang wirausaha yang pandai mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam bisnisnya.
b. Faktor dan Pertimbangan dalam Membuat Keputusan
Dalam membuat suatu keputusan ada beberapa faktor dan pertimbar ga-     harus diperhatikan oleh para wirausaha yaitu sebagai berikut.
1)      Ukuran dan kompliksitas bisnis.
2)      Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
3)      Fasilitas jasa yang tersedia di daerah.
4)      Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia.
5)      Jumlah transaksi yang harus diproses.
6)      Faktor-faktor keuangan.
Dalam pengambilan keputusan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1)          Faktor orang, dalam membuat suatu keputusan perlu diperhatikan dan dipertimbanaka- -a-g-orang yang akan merasakan hasil dari keputusan yang dibuat.
2)          Faktor psikologis, dalam membuat keputusan perlu diperhatikan masalah emosional, pik -a- e-asaan, kekecewaan maupun pengaruh kejiwaan lainnya.
3)          Faktor sasaran,dalam membuat keputusan harus memperhatikan arah usaha dalam rang- a -_- e-:apaian sasaran yang sudah ditetapkan.
4)          Faktor fisik, dalam membuat suatu keputusan perlu ditransferkan ke arah tindakan        
5)          Faktor waktu, dalam membuat suatu keputusan perlu memperhatikan waktu yang e+e- - efisien harus cukup untuk menganalisis data-data dan permasalahannya.
6)          Faktor pelaksanaan, setiap keputusan akan menimbulkan suatu rangkaian tindakan di da  — -ambuat keputusan.
Selain dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam membuat suatu keputusan pe- _ _ adanya pertimbangan-pertimbangan seperti di bawah ini:
a. Keputusan yang Akan Diambil
Dalam membuat suatu keputusan harus dipertimbangkan masak-masa.• secara objektif. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan ada —anfaat, pelaksanaannya, orang-orangnya.
b. Tindakan-tindakan
Tindakan yang diperlukan dalam membuat keputusan yang tepat dan akL-a- _-e-a lain:
(1).Menilai data-data. 3) Konsekuensi pilihan.
(2).Memilih data-data.      4) Tindakan pelaksanaan.
J. PERBEDAAN MASALAH DAN BUKAN MASALAH
Dapat dikatakan bahwa setiap manusia pasti memiliki masalah. Untuk dapat membedakan apakah sesuatu itu merupakan masalah atau bukan, maka kita harus mengetahui apa masalah itu? Masalah adalah hambatan yang dihadapi oleh seseorang dalam mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mampu memecahkannya pada saat itu juga dan kemudian dalam kurun waktu berbeda mampu menyelesaikannya.

at
Seseorang dikatakan memiliki masalah apabila adanya kesenjangan atau ketidakserasian ntara sesuatu yang diharapkan dengan kenyataan yang sebenarnya. Masalah itu ada atau tidak dapat dilihat dengan cara menilai kesesuaian antara yang direncanakan atau yang diharapkan, yaitu tujuan dengan hasil yang dicapai atau keadaan yang sebenarnya. Apabila hasil yang diharapkan tidak atau belum sesuai dengan yang direncanakan maka di situ aakan ada suatu masalah. Apabila sudah sesuai dengan apa yang diharapkan dan direncanakan maka tidak akan ada masalah. Apabila ada suatu masalah, maka tanggung jawab wirausaha untuk berusaha memecahkan masalah tersebut.
K. IDENTIFIKASI MASALAH DAN MENCARI PENYEBABNYA
Untuk dapat mencari pemecahan masalah dan cara penyelesaian masalah dalam dunia usaha sebenarnya tidaklah sulit apabila seorang wirausahawan banyak memiliki pengalaman, apabila suatu persoalan-persoalan telah ditentukan, semua informasi dan data-data masalah sudah terkumpul maka masalah yang ada di identifikasi untuk dapat diambil pemecahannya.
Pengidentifikasian masalah bukanlah merupakan tindak langsung. Dalam pemecahan masalah ada beberapa prosedur yang harus dilakukan yaitu:
a.    Kenalilah persoalannya secara umum.
b.    Identifikasikan problem-problem utama yang terkecil.
c.    Tentukan faktor-faktor dan data-data penting yang berkaitan dengan masalah.
d.    Carilah sebab-sebab problem tersebut.
e.    Pertimbangkanlah berbagai kemungkinan jalan keluar dari problem tersebut.
f.     Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik.
g.    Periksalah apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat.
L. MENCARI DAN MENENTUKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Untuk mengambil keputusan dengan tepat kita harus memiliki beberapa alternatif untuk dipilih. Pemilihan itu merupakan syarat untuk memecahkan masalah.
a. Operating Research
lstilah operating research disebut juga management science menunjukkan sejumlah teknik matematis untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah-masalah. Penerapan op­eration research dapat dilakukan melalui 5 (lima) tahap yaitu:
1)  Merumuskan masalah.
2)  Membuat model matematis untuk mewakili/menggambarkan sistem yang sedang diteliti.
3)  Membuat pemecahan dan model tersebut
4)  Menguji model tersebut dan membuat penyelesaiannya
5)  Mengendalikan pemecahan tersebut.
Ada beberapa teknik untuk melakukan operating research yaitu:
1)  Linear programming
Linear programming ini merupakan metode matematis yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah alokasi sumber.
2)  Teknik antrian
Teknik antrian dapat digunakan untuk menganalisa beberapa alternatif dan mendapat penyelesaian optimal dari masalah-masalah yang timbul.
3)  Teori keputusan
Dalam pengambilan keputusan, kebanyakan orang menggunakan probabilitas (kemungkinan) untuk beberapa alternatif yang berbeda menurut perasaan.
b. Capital Budgetting
Pengambilan keputusan dalam pengeluaran modal, memerlukan 4 (empat) tahap penting, yaitu:
1)   Membuat beberapa alternatif proyek investasi.
2)   Memilih satu alternatif.
3)   Menerapkan keputusan.
4)   Mengevaluasi pro dan kontra dari masing-masing alternatif.
c. Break Event Analysis (BEA)
Analisis break event analysis dapat membantu kita untuk menentukan apakah volume penjualan akan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Ada beberapa konsep pokok dari penggunaan analisa break event, yaitu:
1)    Fixed cost.                                                                  3) Penghasilan (revenue).
2)    Variabel cost.                                                            4) Laba (profit).
M. LANGKAH-IANGKAH PEMECAHAN MASALAH USAHA
Berikut ini dikemukakan langkah-langkah dalam pemecahan masalah, yakni:
a.   Menyadari dan memutuskan masalah.                                                                  
b.   Mengkaji masalah dan merumuskan masalah.                                                          
c.   Mengumpulkan data-data.                                                                                  
d.   Analisis data.
e.   Interpretasi dan verifikasi data.
f.    Pengambilan keputusan
g.   Aplikasi kesimpulan.
N. MENCARI DAN MENENTUKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH , . LANGKAH-IANGKAH PEMECAHAN MASALAH USAHA , DAMPAK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Satu-satunya hal yang pasti dalam hidup ini adalah ketidakpastian itu sendiri, berkaitan dengan ketidakpastian, wirausahawan tidak dapat sepenuhnya mengetahui hasil dari alternatif yang dipilih. Ada beberapa kondisi yang dihadapi oleh wirausahawan dalam pengambilan keputusan antara lain:
a.    Kondisi Kepastian Sepenuhnya
       Kondisi ini hampir tidak pernah ditemui. Dalam hal ini wirausahawan mengetahui dengan pasti hasil dari keputusan yang diambilnya, karena is memiliki semua informasi dan fakta.
b.    Kondisi Ketidakpastian Sepenuhnya
       Pada kondisi ini wirausahawan sama sekali tidak tahu hasil dari keputusan yang diambilnya.
c.    Kondisi Risiko
       Kondisi risiko terletak di antara kepastian sepenuhnya dan ketidakpastian sepenuhnya. Kondisi risiko terjadi bila wirausahawan hanya memiliki sedikit informasi mengenai hasil dari keputusan yang di ambil jika keputusan tersebut akan dilaksanakan.
O. MENGEMBANGKAN SEMANGAT USAHA
Seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang wirausaha yang selalu memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan usahanya. Seorang wirausaha harus mampu mengembangkan sikap:
a. Percaya diri.
c. Memiliki ketekunan.
bberani mengambil risiko.
d. Memiliki kepribadian yang mantap.
Untuk dapat lebih memiliki semangat untuk mengembangkan jiwa seorang wirausaha maka harus menerapkan sikap inovatif, kreativitas, motivasi dan menanamkan perilaku bekerja secara efektif dan efisien.
Untuk mengembangkan semangat pada din seorang wirausaha ada beberapa falsafah yang dihayati, di antaranya adalah:
a.    Risiko kegagalan harus diterima.
b.      Kekuatan seseorang datang dari tindakannya sendiri bukan dari tindakan orang lain.
c.    Untuk mencapai tujuan dalam hidupnya, seorang wirausaha harus belajar banyak tentang dirinya sendiri.
Untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil ada beberapa hal karakteristik seorang wirausaha yang perlu dikembangkan yaitu:
a.Dapat mengendalikan emosi.
f. Disiplin.
b. Bertanggung jawab.
g. Merasakan kebutuhan orang lain.
c. Berpikir positif.
h. Kejujuran.
d. Memperhitungkan risiko.
i. Berkemauan keras.
e. Dapat bekerjasama dengan orang lain.
j. Kesabaran dan ketabahan.

Semangat dan strategi efektif dalam kewirausahaan antara lain:
a. Semangat etos kerja dan profesional
Keberhasilan seorang wirausaha dalam mengelola usahanya terletak pada sikap dan kemauan berusaha serta mempunyai semangat etos kerja yang tinggi. Semangat dan etos kerja yang tinggi terletak pada:
1)      Sikap dan kemauan yang tinggi dalam berwirausaha.
2)      Kecakapan dan keahlian yang tinggi dalam berwirausaha.
3)      Berinisiatif dan kreatif.
b. Berpikir positif dalam berwirausaha
Seorang wirausaha yang ingin berhasil dalam menjalankan usahanya harus selalu berpikir positif untuk maju. Adapun cara-cara berpikir positif untuk maju dalam berwirausaha adalah:
1)   Berpikir yang dinamis.                               3) Berpikir logis atau masuk akal.
2)   Berpikir praktis dan kreatif.                  4) Berpikir sistematik.
Untuk mengembangkan semangat kewirausahaan ada beberapa sikap yang perlu dimiliki, yaitu kreatif, inovatif, motivasi dan sikap bekerja efektif dan efisien.
a. Kreatif
Dalam kehidupan yang serba sulit seperti sekarang ini, janganlah kita berputus asa dan pantang menyerah. Untuk bisa menghadapi situasi seperti ini diperlukan orang-orang yang mempunyai kreatifitas yang tinggi, semangat kerja yang tinggi. Daya inovatif, mandiri, dan realistik untuk bangkit dari kesulitan dan menuju masa depan yang lebih cemerlang.
1) Pengertian Kreatif
Apa yang dimaksud dengan kreatifitas (kreatif)? Berikut ini ada beberapa pengertia.n kreativitas menurut beberapa pakar, di antaranya adalah:
a)   Menurut Goman (1991), kreativitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan.
b)   Menurut Conny Semiawan (1984), kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru.
Dari beberapa pengertian kreativitas di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah:
a)     Kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi barn atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data variabel yang sudah ada sebelumnya.
b)     Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan seorang wirausaha terletak pada sikap dan kemampuan berusaha dan semangat etos kerja yang tinggi. Seorang wirausaha yang memiliki kreativitas yang tinggi akan selalu dapat menciptakan hal-hal yang baru dan gagasan-gagasan baru untuk kemajuan dalam bidang usahanya.
2) Ciri-ciri Manusia Kreatif
Menurut De Bono, pemikiran kreatif merupakan motivator yang sangat besar karena membuat banyak orang tertarik akan pekerjaan yang dihasilkan.
Menurut A.Koe (Kao, 1989: 15-16), ciri-ciri dari manusia yang kreatif adalah:
a)   Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa.
b)   Tidak menyukai kegiatan yang menuntut kesesuaian.
c)   Tidak mudah dipengaruhi pendapat umum bila yakin pendapatnya benar.
d)   Kecenderungan kurang dogmatis dan lebih realistis.
e)   Mengakui dorongan-dorongan dirinya tidak berdasarkan akal (irasional).
f)    Menyukai hal-hal yang rumit dan baru.
g)   Menyukai humor dan memiliki good sense of humor.
h)   Menekankan pentingnya nilai teoritik dan estetis.
i)    Dapat menerima perbedaan.
j)    Membutuhkan dan menerima otonomi.
k)   Percaya pada diri sendiri.
I)l)               Mau mengambil risiko yang telah diperhitungkan.
m)   Tekun.
n)     Keterbukaan pada pengalaman.
o)     Keingintahuan.
p)     Bebas berpikir dan bertindak.
Menurut analisis Guilfora, ada 5 (lima) faktor sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif yaitu:
a)   Kelancaran (fluency), adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
b)   Keluwesan (fleksiblity), adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
c)   Keaslian (originality), adalah kemampuan untuk mencetus gagasan dengan cara-cara asli dan tidak klise.
d)   Penguraian (elaboration), adalah kemampuan menguraikan sesuatu secara lebih rinci.
e)   Perumusan kembali, adalah kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkanprospektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh orang banyak.
Seorang wirausaha yang kreatif biasanya akan selalu menemukan hal-hal yang baru ataupun informasi-informasi penting bagi kegiatan usahanya, informasi-informasi itu antara lain adalah:
a)   Peluang usaha yang menguntungkan perusahaan.
b)  


Kebutuhan dan keinginan para konsumen terhadap produk.
c)   Informasi tentang kepribadiannya dan kemampuan dirinya.
d)   Peluang pasar.
e)   Persaingan dalam dunia usaha.
f)    Pemasok barang, dan lain-lain.
Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas akan sangat menunjang bagi kemajuan bisnisnya. Seorang wirausaha dapat dikatakan kreatif apabila mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau menciptakan sesuatu yang belum ada.
P. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIVITAS
a) Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas individu.
(1)     Sikap terbuka terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar maupun dari diri individu.
(2)     Kemampuan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk atau konsep-konsep maupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada.
b) Faktor Eksternal
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar yang dapat mempengarukemampuan seseorang dalam mengembangkan kreativitas.
(1)    Lingkungan keluarga.
(2)    Lingkungan sekolah.
(3)    Lingkungan pekerjaan.
(4)    Masyarakat.
(5)    BUDAYA ATAU KEBIASAAN BERLAKU DI MASYARAKAT.
(6)    Q. SIKAP DAN KONDISI YANG PERLU DIKEMBANGKAN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS, YAITU:
a)      Kesendirian, artinya dalam kesendirian itu memperoleh inspirasi untuk menciptakan sesuatu yang baru.
b)      Memerlukan waktu untuk berpikir dan berasa, artinya untuk mengembangkan kreativitas memerlukan waktu khusus tidak bercampur dengan kegiatan-kegiatan yang lain.
c)      Berpikir bebas yang memungkinkan individu menekuni bermacam-macam arah alternatif yang dapat melahirkan ide baru.
d)      Kemampuan melihat kesamaan dan analogi dalam pemecahan masalah.
e)      Kesediaan menunda pemberian kritik, pertimbangan dan penilaian terhadap gagasan baru, agar tidak mematikan spontanitas dan keberanian berkreasi.
f)       Konflik sebgai motivasi dan mengubah konflik menjadi pendorong untuk menciptakan kreativitas.
g)      Kesiagaan dan disiplin untuk menciptakan karya yang bersifat kreatif selain daya imajinasii, bakat tetapi juga disiplin dan kesiagaan serta kerja keras.

R. PROSES KREATIF
Menurut Edward de Bobo (1970), ada 4 (empat) tahapan dalam proses kreatif, yaitu:
a)      Tahap 1: latar belakang atau akumulasi pengetahuan
       Tahap ini didahului dengan penyelidikan dan pengumpulan informasi yang meliputi membaca, berbicara dengan orang lain, dan menghadiri pertemuan profesional.
b)      Tahap 2: proses inkubasi
         Dalam tahap ini seseorang tidak harus terus menerus memikirkan masalah yang dihadapi, tetapi mereka dapat melakukan kegiatan lain yang tidak harus ada hubungannya dengan masalah.
c)      Tahap 3: melalui ide
       Pada tahap ini mulai mencari dan menemukan ide.
d)      Tahap 4: evaluasi dan implementasi
       Dalam tahap ini adalah tahap yang paling sulit karena dalam tahap ini seseorang harus serius, disiplin, dan benar-benar dituntut untuk berkonsentrasi.

S. MENERAPKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menerapkan dan meningkatkan kreativitas wirausaha antara lain:
a)    Menggunakan akal
       Seorang wirausaha yang ingin lebih kreatif harus selalu berpikir logis dan selalu melatih diri dan mengembangkan kemampuannya melalui kegiatan usaha.
b)    Hapus perasaan ragu-ragu
      Untuk mengembangkan sikap kreativitas, seorang wirausaha harus menghilangkan sikap atau perasaan ragu-ragu terhadap pemikiran ide-ide positif dan harus selalu berpikir positif.
c)    Mengembangkan perspektif fungsional
Seorang wirausaha yang kreatif harus melihat teman-temannya sebagai alat untuk memenuhi keinginan, membantu menjelaskan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Ada beberapa kebiasaan mental yang tidak balk yang dapat menghambat kreativitas wirausaha di antaranya adalah:
(1)     Pemikiran kemungkinan/probabilitas.
(2)     Stereo-type.
(3)     Pemikiran lain.
(4)     Mencari selamat.
Berdasarkan penelitian kreativitas, dapat diidentifikasikan menjadi 3 (tiga) tipe yang berbeda, yaitu:
(1)     Menciptakan, adalah proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
(2)     Memodifikasi, adalah sesuatu adalah mencari cara-cara membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh orang lain.
(3)     Mengkombinasikan, adalah mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.
Untuk dapat menambah kemampuan kreatif seseorang dapat dilakukan dengan cara:
a)   Rileks.
b)   Melatih otak.
c)   Menentukan keinginan.
d)   Cara mengatasi masalah.
e)   Cara melakukan sesuatu dengan balk
f)    
T. HAL-HAL YANG MERINTANGI KREATIVITAS
a)   Lebih menekankan pada perilaku dan struktur birokrasi.
b)   Mengagungkan tradisi dan budaya yang dibuat.
c)   Memperkecil ketersediaan sumber-sumber yang dibutuhkan.
d)   Mematikan sesuatu contoh.
e)   Komunikasi yang lemah.
f)    Sistem pengendalian yang kuat dan tidak lentur.
g)   Menekankan denda atau hukuman atas kegagalan atau kesalahan.
h)   Menekankan pada nilai yang menghalangi pengambilan resiko.
i)    Mengawasi aktivitas kreativitas.
j)    Menekankan batas waktu.
k)   Lebih menyukai spesialisasi.

R. PENGEMBANGAN KREATIFITAS
Untuk mendukung pengembangan kreatifitas individu diperlukan beberapa hal sebagai berikut:
a)      Mempunyai pendidikan yang mendukung pengembangan kreatifitas.
b)      Mempunyai keberanian kreatif, keberanian untuk menolak yang baku dan menciptakan yang baru.
c)      Mempunyai peluang untuk melakukan kreativitas.
d)      Mempunyai motivasi intelektual yang tinggi.
e)      Mempunyai kemampuan kognitif yang tinggi.
f)       Sikap yang bebas, mandiri dan percaya diri, terbuka untuk menerima rangsang internal maupun eksternal.

V.  INOVATIF
Inovasi merupakan suatu penemuan baru yang berbeda dari-yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Inovasi menjadi hal yang penting bagi seseorang wirausahawan karena inovasi suatu sumber keuntungan baginya. Orang yang kreatif dan inovatif adalah suatu kemampuan untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai ekonomis. Orang yang berinovatif mencoba hal yang baru yaitu suatu kemauan dan keterbukaan untuk menerima pengalaman baru yang dapat memperkaya wawasan. Di samping itu, mereka juga sangat terbuka dengan adanya suatu perbedaan. Orang yang berinovatif selalu berempati yaitu mempunyai kemampuan untuk merasakan dan berpikir apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain empati adalah suatu usaha untuk bersikap dan berpikir seperti orang lain bukan hanya bersikap dengan cara kita sendiri. Orang yang berinovatif prestatif, dia selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam segala situasi, menyukai persaingan yang sehat dan mempunyai gagasan-gagasan dan ide yang belum pernah terpikirkan.
Inovatif yang berhasil adalah yang sederhana dan terfokuskan. Inovatif produk dan pelayanannya harus terarah secara spesifik, jelas, dan memiliki desain yang dapat diterapkan.
1)        Dasar I novatif
Dalam meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya ada beberapa hal yang dijadikan dasar di antaranya adalah:
a)      Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif.
b)      Mulailah membuat produk dengan inovatif yang terkecil.
c)      Menentukan tujuan dalam berinovatif.
d)      Buatlah produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan.
e)      Menjalankan uji coba dan merevisinya.
f)       Mulailah berinovasi dari pengalaman.
g)      Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif.
Ada 5 (lima) mitos utama dalam meningkatkan kemampuan terhadap inovatif yaitu:
a)   Inovatif itu harus direncanakan terlebih dahulu dan dapat diperkirakan.
b)   Teknologi merupakan kekuatan pendorong terhadap inovatif dan kesuksesan.
c)   Spesifikasi teknis sebaiknya dipersiapkan secara lengkap.
d)   Adanya kreativitas yang tergantung pada mimpi-mimpi dan gagasan-gagasan yang mengawang-awang.
Proyek yang besar akan lebih mengembangkan masalah inovatif dari pada proyek kecil. Seorang wirausaha yang memiliki inovatif yang tinggi dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imajinasi dan pikiran kreatif secara sistematis dan logika.
JENIS INOVATIF
a) Menurut Kuratko (1955), ada 4 (empat) jenis inovatif yaitu:
(1)     Invensi (penemuan) yang merupakan produk jasa atau proses yang benar-benar baru yang sebelumnya tidak ada.
(2)     Ekstensi (pengembangan), yaitu pemanfaatan baru dan penerapan lain pada produk jasa atau proses yang sudah ada.
(3)     Duplikasi (penggandaan) merupakan refleksi kreatif atas konsep yang telah ada.
(4)     Sintesis adalah kombinasi atas konsewp-konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau formula baru.
b) Menurut James Brian Quisin (1955), ada beberapa faktor yang mendukung tercapainya keberhasilan persiapan kemampuan inovatif yaitu sebagai berikut.
(1)   Iklim inovasi dan visi
Sebuah perusahaan yang inovatif memiliki visi yang singkat dan jelas serta memberikan suatu dukungan nyata demi terwujudnya suasana inovatif.
(2) Orientasi pasar
Suatu perusahaan yang inovatif selalu melandaskan visi mereka dengan kenyataan yang ada di pasar.
(3) Organisasi yang tetap datar dan kecil
Perusahaan yang inovatif berusaha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar serta dan proyek yang kecil.
(4)   Proses belajar interaktif
Suatu lingkungan yang inovatif proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsi tradisional.
2)   Dimensi dan Tipe-tipe Inovatif
Tahapan-tahapan inovatif dan level analisisnya meliputi:
a)   lnovatif produk, adalah hasil dari organisasi perusahaan.
b)   Inovatif proses, adalah upaya untuk menghasilkan produk atau pelayanan yang baik.
c)   Inovatif kontinum, adalah sebagai in kremental ke radikal menurut tingkat perubahan yang diinginkan untuk melaksanakan inovatif.
d)   Inovatif teknik, adalah inovatif terkait langsung dengan produksi produk.
e)   Inovatif administrasi, adalah inovatif yang terkait dengan manajemen serta berorientasi dengan proses struktur manajemen sumber daya manusia (SDM) dan sistem akuntansi.
3)         Tahap Inovatif
Dalam inovatif ada 2 (dua) tahap yang harus dilewati, yaitu:
a)      Tahap penciptaan inovatif, yaitu kreasi gagasan dan pemecahan masalah bagi produk atau solusi produk.
b)      Tahap adopsi inovatif, yaitu akuisisi atau implementasi inovatif.
4)        Prinsip Inovatif
a)    Prinsip keharusan
Adalah suatu tindakan yang mutlak harus dilakukan dan merupakan suatu keharusan bagi seseorang yang ingin menjadi wirausahawan, yaitu menganalisis peluang, memperluas wawasan, bertindak efektif dan tidak berpikir muluk.
b)    Prinsip larangan
Adalah suatu hal yang harus dihindari dalam pencapaian inovasi antara lain berlagak pintar, rakus, sombong dll.
5)        Cara Berpikir Inovasi
a)    Membiasakan din memiliki mimpi.
b)    Memperkaya ide.
c)    Membiasakan diri menerima perbedaan dan perubahan.
d)    Menumbuhkan sika empati.
6)        Menerapkan Kemampuan Inovasi
Faktor-faktor yang medukung untuk tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovasi menurut James Brian Quinn adalah iklim inovasi dan visi, orientasi pasar, organisasi yang tetap datar dan kecil dan proses belajar interaktif.
Motivasi
Motivasi adalah kekuatan dari dalam individu yang menggerakkan seseorang untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil maka seseorang harus memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
1)      Dorongan, yaitu-keadaan ketidak seimbangan dalam din individu karena dipengaruhi dari dalam dan luar dirinya yang memperngaruhi dan mengarahkan perbuatan individu dalam rangka mencapai adaptasi atau keseimbangan.
2)      Kebutuhan, yaitu dorongan yang telah ditentukan secara personal, sosial, dan kultinasi, seperti:
a)    Kebutuhan untuk berprestasi.
b)    Kebutuhan untuk bersama dengan orang lain.
c)    Kebutuhan untuk turut serta mengambil keputusan mengenai persoalan.
d. Menanamkan Perilaku Bekerja Efektif dan Efisien
1) Pengertian Efektif dan Efisien
Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dengan kata lain efektif adalah sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitasnya.
Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan out put, antara daya usaha dan hasil usaha atau antara pengeluaran dan pendapatan dengan kata lain efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdayaguna atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat, dan selamat.
a)      Tepat, yaitu kena sasaran sesuai dengan yang diinginkannya atau smua yang dicita­citakan dapat tercapai.
b)      Cepat, yaitu pekerjaan dapat diselesaikan tepat sebelum waktu yang ditetapkan.
c)      Hemat, yaitu dengan biaya yang sekecil-kecilnya tempa ada pemborosan dalam bidang pekerjaan apa pun.
d)      Selamat, yaitu segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud tanpa mengalami hambatan-hambatan ataupun kemacetan-kemacetan.
Pentingnya bekerja prestatif, efektif, dan efisein merupakan sesuatu yang perlu disumbangkan dalam rangka usaha bersama, tanpa adanya pemborosan waktu, biaya, tenaga, dan sebagainya. Beberapa perencanaan perilaku bekerja prestatif, efektif, dan efisiensi adalah sebagai berikut.
a)    Masa inkubasi
       Apabila sudah ada usaha yang cocok, ide-ide dibiarkan dulu, dalam hal ini tidak dibuatkan rencana agar supaya ide itu menjadi matang. Rencana itu akan semakin mantap apabila dikerjakan secara lebih efektif dan efisien.
b)    Analisis sumber perencanaan
       Apabila analisis kekuatan, kelemahan peluang, dan ancaman dilakukan dengan balk berarti telah mengandung bahan-bahan yang sangat penting untuk perencanaan bekerja secara prestatif, efektif, dan efisien.
c)    Sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan
       Sasaran perlu direnungkan, dibayangkan, dan diidamkan sehingga dapat menggairahkan niat pelaku untuk bekerja prestatif dan efisien.
2) Pentingnya Bekerja secara Efektif, Efisien melalui Latihan
         Sebagai seorang wirausaha harus selalu bekerja secara efektif dan efisien agar supaya menjadi seorang wirausaha yang berhasil. Adapun pentingnya menanamkan kerja efektif dan efisien melalui latihan adalah sebagai berikut:
a)      Untuk meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif, efektif, dan efisien.
b)      Untuk mengurangi pengawasan dalam bekerja.
c)      Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
d)      Untuk mengembangkan sikap para pegawai yang positif.
e)      Untuk mencapai efektivita's dan efisiensi



Dalam menanamkan bekerja prestatif, efektif, dan efisien kepada para wirausaha dapat dilakukan dengan memberikan latihan. Latihan ini dapat dilaksanakan dengan cara:
a)        Apprentice Training.
       Cara ini dapat dilaksanakan dengan mengerjakan semua tugas dengan sebaik­baiknya.
b)        On The Job Training
       Cara ini dapat dilaksanakan dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan. Ada beberapa metode latihan yang dijalankan perusahaan, antara lain adalah:
(1)     Untuk latihan induksi, misalnya kuliah-kuliah, perjalanan dinas.
(2)     Untuk latihan tugas, misalnya belajar sambil bekerja, sistem magang, mengikuti pelajaran di luar perusahaan.
(3)     Untuk latihan pengawas dengan kursus-kursus.
(4)     Untuk latihan manajemen dengan kursus ujian profesional.
(5)     Untuk pengembangan pimpinan, misalnya melalui latihan khusus manajemen.
Pembinaan efektivitas dan efisiensi kerja ke arah pengaturan secara maksimal yaitu dengan memberikan latihan kerja yang baik maupun dalam rangka tugasnya untuk perkembangan technical skill dan managerial skill. Untuk mencapai efektivitas dan efisien kerja yang balk dibutuhkan teknik penggerakan dan motivasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
3) Merencanakan Proses Bekerja Efektif dan Efisien
         Dalam merencanakan proses bekerja agar efektif dan efiseien dapat dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) cara, yaitu:
a)      Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup keahlian menggunakan waktu, tenaga daya, dan peralatan kerja.
       Kegiatan wirausahawan yang mencakup aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Hal ini meliputi menyiapkan laporan keuangan, bulanan, monitor merevisi anggaran, serta memasarkan produk dan jasa



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog